Terkisah seorang ustadz dan dua orang ustadzah yang sedang mengisi klasikal awal dalam sebuah kelompok - di TPA. Pemateri hari itu adalah si ustadz yang ganteng, baik hati dan rajin menabung. Anak-anak yang ada beragam umur, mulai dari 6-12 tahun.
Langsung saja seperti halnya para ustadz dan ustadzah lain, didalam klasikal awal
Tampilkan postingan dengan label Garing Gan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Garing Gan. Tampilkan semua postingan
Jumat, 31 Januari 2014
Rabu, 22 Januari 2014
Katanya, "Tulis!"
Hallo
sahabat bloggers!

Yeay!
Pertanyaan-pertanyaan itu tetiba hadir dipikiran saya sendiri. Setelah
menimbang dan memutuskan... saya menulisnya di memo tab dulu. Yaaah.. kali aja
ini ide jadi aset penting masa depan, ya gak? ^^ berhubung sudah banyak ide-ide
yang keluar dari pikiran saya yang terbuang sia-sia (belum tertuang kedalam
bentuk tulisan), makanya sebelum ide ini hilang tanpa sepengetahuan, saya tulis
cepat-cepat di memo manis ini. Berharap selesai menjadi satu essai cukilan
watak maupun pribadi. *entah iya*
1)
Sejak
kapan saya mulai menulis?
Jumat, 29 November 2013
Pengalaman dan Teman Baru
21 Oktober 2012
Pagi itu, aku dan
sahabat, sibuk mencari dan mengajak teman-teman se-unit maupun tidak se-unit
untuk mengikuti Studi Intensif Dasar Dakwah Insani Qur’ani (SIDDIQ) ke-26. Ini
merupakan training yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa yang ingin
mendaftar menjadi anggota Lembaga Dakwah Kampus alias LDK. Dimana setiap peserta
SIDDIQ diwajibkan menginap 3 hari 2 malam di tempat yang ditentukan oleh
panitia pada hari H-nya.
Lelah, yah. Memang
melelahkan oleh karena itu kami berjanji untuk tetap saling membantu. Hingga
akhirnya kami mendapat 2 korban yang termakan oleh kata-kata kami. Mereka itu
teman se-unit yang berhasil aku dan sahabat ajak.
Jumat, 23 Agustus 2013
Cerita 3 Kurcaci
Rabu, 24 Juli 2013
Ternyata Kak ti
"Siapa gigit nih mangga?" tanya bunda.
"tau dah siapa yang gigit, ini kan bulan puasa". *eh.
Sudah 4 hari kurasa ada sesuatu yang aneh dengan buah mangga yang ayah simpan dalam keranjang buah dekat kulkas. Buah mangga segar yang saat jatuh masih bersih tanpa ada cacat sedikitpun-kini mulai bolong. Ternyata, bukan aku saja yang merasakan itu. Ayah, bunda, dan kakakku juga merasakan hal yang sama.
Hari 1. Mangga bolong, seperti ada yang membolongkannya.
Hari 2. Bertambah satu mangga lagi yang bolong.
Hari 3. Bukan hanya mangga yang menjadi sasaran. Beras. Yah, beraspun menjadi sasarannya.
Ini tidak bisa dibiarkan lagi, sepertinya ini ulah kak ti yang mana 3 hari sebelumnya saat kakakku sedang mencuci piring usai sahur, ia lupa me
Langganan:
Postingan (Atom)