HomeSick Home
Kala itu, kami masih bersama |
Sudah hampir 3 minggu ini kepala pusing
melulu. Padahal stock makanan masih cukup. #eh. Anehnya, sakitnya itu kalo udah
pulang kuliah. Alhamdulillah juga sih, ribet juga kalo pusingnya di jam kuliah.
Bisa-bisa harus ‘izin’ lagi. Tapi aku masih heran kenapa ya bulan ini kepala
sering mules-mules, eh, pusing maksudnya.
Dan suatu hari, ayah menelpon seakan ayah
tau apa yang sedang anaknya rasakan.. “masih sering pusing?” tanya beliau.
“aa.. em..
masih sih, yah. Ini juga lagi pusing.” Anaknya ga bisa bohong. --‘’
masih sih, yah. Ini juga lagi pusing.” Anaknya ga bisa bohong. --‘’
Ayah panjang-lebar menceramahiku, tapi
aku senang (banget) sih, sekian lama aku gak pernah dengar motivasi dari ayah
karena sedang beribadah ke ‘Baitullah’ selama sebulan dan baru sekarang ayah
menanyakan kabarku perihal belajar, makan, kesehatanku lagi.
“itu hati-hati itu... adek tau kan, adek
pernah jatuh dulu 3 kali dari tangga. Itu kalo masih sering pusing-pusing,
berobat dulu sana. Jangan sampe parah karena nggak pernah berobat.”
“kalo belajar, terserah apa cuma baca
buku atau buat tugas-tugas kampus, banyak-banyak minum air. Pake gelas besar,
itu harus habis diminum. Otak itu juga lelah kalo setiap hari di pake tapi gak
pernah dikasih asupan makanan/minuman.” Tambah beliau.
Hmmm... tahukah ayah, bahwa anakmu ini
sering pusing itu karena apa?
1. Stress. Yup, stres. Stress bukan main
semester ini, mulai dari jad-kul (jadwal kuliah) yang semakin padat. Padat
sekali malah (bagiku). Tentu timbul pertanyaan bukan, kenapa padat? Sebagai
mahasiswa ataupun mantan mahasiswa pastilah faham maksud aku ini, iya tak? Itu
semua karena dosennya jarang masuk, sebagai mahasiswa kami harus menerima
dengan lapang dada, hati yang (sedikit, banyak) rela untuk menambah jam – agar
16 x pertemuan bersama dosen yang kadang nyebelin itu cukup. Daripada kagak
bisa ikut final! So, enjoy it! #deritamahasiswa.
2. Tugas membanjirrr.jirr
Kemungkinan yang
paling besar lainnya adalah tugas yang semakin hari semakin menambah. Padahal
kalolah kita lihat untuk kedepan. Sebentar lagi final loh! Dan bulan ini itu
bulannya UTS (Ujian Tengah Semester), bulannya belajar untuk menghadapi UTS
bukan malah bikin tugas. Kapan kami belajarnya pak, buk dosen? #brrr *nahan
emosi*.
Nyebelinnya lagi,
itu tugas bukan cuma buat makalah, bro-sist! Tapi nyari kitab-kitab zaman tempoe
doeloe. Kitabnya para imam mazhab. Nah lho, buat apa? Buat menjadi resensi
dalam ‘otak’ kami yang katanya mahasiswa/i syari’ah itu haruslah tau dan faham
mengenai sejarah-sejarah zaman dahulu. “Itu juga untuk memudahkan kalian
nantinya, karena kalian itu sedang belajar di perguruan Islam tentu tidak lepas
dari pokok-pokok ajaran Islam dan sejarah perkembangannya, kan?” – seorang
dosen.
Ohya, memang sih,
tugas itu dikasih berkelompok. Tapi yang namanya ‘kelompok’ ya cuma nama doang.
Yang nyari bahan tetaplah 1, 2, 3 orang.. Ops! Sorry kalo ada yang tersinggung.
*kaburrr.
Sebenarnya, ga
masalah mau disuruh nyari buku, tapi ini kitab susah amat dapatnya. Namanya
juga kitab zaman, kalopun ada paling cuma satu. –‘’
3. Hafalan. Musti ada ya dimana-mana? --‘’
Nah, ini yang paling
‘hot’. Semua pada ngeluh. “midterm dengan saya lisan. Kalian cukup hafal
hadis-hadis yang telah kalian bahas, paling-paling 20. Ga banyak.”
Jleeb! Hellaw...
pak! Emang kami belajar cuma sama bapak aja ya? *lempar spidol*
Gilee bener tuh
dosen! Emang kami ga ada tugas dari matkul lain ya. Pantesan kakak-kakak &
abang-abang letting banyak yang kabur dari kelas kami kerana beliau yang
ngajar. Banyak aturannya saudara-saudara! Emang kami ini mahasiswa jurusan
‘penghafal hadis’ apa! Hadeh.
Belum lagi 15 hadis
terhafal lancar. Baru-baru ini dikasih doorprize dari dosen lain lagi.
“nanti saya kasih buku, dicopy ya komting. Terus, itu wajib kalian hafal.
Karena itu dasarnya, jadi kalian harus bisa. Diluar kepala!”
Mahasiswa:
.................... #meleleh T___T .
4. Makalah.
Dari semua matkul
yang aku ambil semester ini adalah 7 matkul yang dosennya make sistem makalah-makalah.
Dan sampai detik saya menulis ini, 7 matkul itu satupun belum ada yang (saya)
presentasi. Ironinya lagi, saya selalu masuk ke kelompok-kelompok akhir. Apa
gak stres coba? Teman-teman yang lain udah pada selesai hubungan dengan makalahnya,
nah aku? Hiks, hiks...
Bisa jadi nanti jadwal presentasi
makalahnya dalam 1 minggu itu full. Stiap jam, hari aku tampil makalah. Kapan
aku baca, kapan aku kuasai makalah itu?! ^$%#!!@ *error*.
Ayah... oh, ayah... i miss you. I wanna
go home. T___T
Saudara-saudara yang dirahmati oleh Allah
swt. walapun penyebab saya pusing itu karena 4 hal tersebut. Tidak harus saya
beberkan ke ayah, ibu saya yang sedang di kampung halaman kan, apa yang saya
rasakan saat ini. “jadi cewek jangan cengeng!” kata temanku. Yup, kuat!
Lalalalalalaaaa \(^o^)/’’.
Walaupun statement saya di atas itu ‘salah
besar’ menurut ilmu kedokteran, tapi sekali lagi, itu versi saya ya
saudara-saudara, bro-sist! *jangan ditiru*.
Sekian curahan pikiran saya. Udah lama
mau nulis curahan pikiran ini. Tapi baru dimulai nih, Alhamdulillah 2 jam
selesai. *lama ya?* maklum, saya bukan penulis, saya cuma hobby cerita.
Daripada ga ada yang denger, mending ditulis aja. Ya kan? Hihihi.^^
hahaha... i will be pembaca curhatanmu yang setiaa dk :D
BalasHapusOemjii.. Thankyou kaka udah bertandang ke blog sepi ini. And thankyou juga mau baca curhatan anak (kosan) galauisme ~~ XD
Hapus